Sabtu, 01 Juni 2013

Filled Under:

TENTANG KAMU

07.04

Apa kamu ingat saat pertama kita bertemu? Bukan - bukan, bukan itu yang seharusnya aku tanyakan. Kalau aku menanyakan itu , rasanya aneh. Pertanyaan itu seharusnya hanya untuk dua orang yang udah lama ngga ketemu atau sedang ingin menceritakan masa - masa indah mereka. Lalu aku harus menanyakan apa? Dari pada bertanya, lebih baik aku menceritakan tentang aku sendiri. Tentang bagaimana aku mengenalmu, tentang bagaimana aku mulai mengagumimu, dan bagaimana aku bisa jatuh cinta padamu  . . . *eh

Pagi itu, seperti biasa aku berangkat ke kampus dengan mata setengah tertutup karena mengantuk. Ternyata mandi 30 menit belum cukup untuk menghilangkan ngantukku. Aku mandi 30 menit? Aku cowok normal dan cowok normal ngga mandi selama itu. Mungkin, 5 menit cukup. Ya, aku mandi 5 menit dan itu tidak membuat ngantuk dimukaku menghilang. Jelas.

Tiba dikampus, aku parkirkan sepeda motor kesayanganku di parkiran yang tidak aku sayangi. Kenapa setiap aku parkir, selalu saja susah mendapat tempat yang kosong? Padahal mandiku hanya 5 menit. Apa salahku? Apa bangun tidurku yang salah? Aku selalu bangun jam 6.55 dan kuliah pagi masuk jam 7. Aku kunci motorku. Sebelumnya kalian harus tahu, aku tidak pernah tidak mengunci motorku di parkiran kampus. Hebat ya? hehe. Seperti biasa, sebelum aku turun aku slalu berkaca pada spion kanan motorku. Penampilan buat anak cowok itu penting. Apalagi cowok sepertiku. Uda jelek, sadar diri dikitlah. Selesai berkaca, aku berputar badan dan . . . . .  aku terdiam, aku melongo dan kenapa dunia sepertinya berhenti. Kenapa? Ada apa? Bukan soal tukang parkir kampus yang ganteng bukan! Ini soal cewek yang belom pernah aku lihat lewat di depanku. (backsaound :lyla - Magic & efek angin sedikit mengarah padanya). Siapa dia? Kenapa ada cewek seperti dia di kampus ini? Senyumnya, belom pernah aku lihat? Gila, padahal dia hanya tersenyum, itu juga bukan untukku tapi mengapa aku terpikat? Kenapa aku ini? Kenapa aku diam saja? dan dia hanya berlalu begitu saja? Siapa dia? *tanyaku dalam hati.

"Hey ka . . . " Sapaan dari seseorang menyadarkanku. Aku tengok kanan – kiri  ternyata candra. Langsung aku samperin si Candra dan menanyakan sesuatu . . .

"Kamu kenal cewek itu? Cewek berjilbab orange. Dan sepertinya tadi dia memakai motor itu . . .?" *aku menunjuk cewek itu lalu menunjuk motornya

"Kenal, itu temen SMAku mas. Namanya Citra. kenapa mas?

"Citra? Yaudah makasih ya." Lalu, aku berlari ke kelas.

". . ."

Di kelas, aku masih saja memikirkanya sambil senyum - senyum sendiri dan menggigit - gigit jari jempol teman sebangku sampai penuh air liur dan anehnya temenku biasa aja. Yang paling aku ingat dari Citra adalah senyumnya dan rok cungkrangnya itu. Siapa dia? Kenapa aku tidak pernah melihatnya? Aku ambil handphone di tas, aku ketik namanya di search FB. Nihil. Aku search lagi namanya di twitter, nihil juga. Kenapa nihil semua? Apa dia cewek dari luar angkasa yang tidak tahu apa itu FB dan twitter. Apa dia slalu berkomunikasi memakai kentongan? Aneh . . .

Citra itu semester 4. Kenapa aku ngga tanyakan aja dia sama anak - anak semester 4. Kembali aku ambil handphone. Kali ini handphone dari saku temen sebangku. pulsaku abis hehe. Aku sms si Candra, dan menanyakan contekan. Ya ampun, kenapa contekan? Aku harusnya menanyakan soal kamu. Tidak lama, akhirnya si Candra kasih info soal kamu dan itu sangat membantu.
Akhirnya, ketemu juga FB dan Twitter kamu. Ternyata kamu bukan maklhuk dari luar angkasa  haha. Aku lihat sebentar profil kamu buat menyakinkan kalau itu bener – bener  akun kamu. Puas Kepo, lalu aku “add friends” dan aku follow twitter kamu dan tidak lupa mention “follback ya . . .”
Selang beberapa hari, ada pemberitahuan kalau ajakan pertemanan aku diterima kamu. Itu sangat menyenangkan.  Ngga sabar, karna penasaran sungguh sangat menyiksa waktu itu aku putusan untuk mengirimu pesan via FB. Dan sepertiny aku ingat pesan pertamaku ke kamu. “Hey” hanya itu.

Singkat cerita, kita mulai ngobrol meski saat itu hanya via pesan di FB. Dari situ juga aku dapat nomer hape kamu. Sampai akhirnya obrolan kita pindah ke What’s up dan SMS. Semakin hari, semakin aku mengenalmu. Meski tidak sepenuhnya.   Lalu bagaimana si kamu di mata aku? Dan bagaimana kita bisa saling mengenal sampai sekarang. Suatu malam, aku yang terbiasa begadang karna pengaruh buah dang –dang yang aku makan di pulau sambody. Aku menulis sedikit tentang kamu di twitterku. Mau tau? Bekicot . . . .

Sms'an tiap hari tapi ngga berani ketemu. Aku dan kamu :D

Kuliah? Selain pura - pura belajar, berharap ketemu kamu.

Aku mengenalmu dengan cara menanyakan namamu ke teman seangkatmu dikampus.

Dan aku mulai mengagumimu diam - diam. Semakin hari semakin aku tau tentang kamu

Jejaring sosial? FB, Twitter? Tentu sangat membantuku untuk lebih mengenalmu.

Kepo? Itu caraku mengenalmu...

Foto di jejaring sosial? Tentu sangat menyenangkan bisa melihat senyumu...

Facebook atau twitter dulu? Yang aku ingat perkenalan kita berawal dari sebuah obrolan di facebook.

"Hey..." Begitu awal aku menyapamu.

Obrolan yang sangat panjang. Bahkan aku harus membaca berkali - kali sebelum menjawabnya.

Kata kamu, siapapun yang ngobrol sama kamu di pesan text bakalan min matanya. Dana aku bilang, siapun yang baca obrolanku bakal struk :D

Obrolan kita sepertinya terlalu jauh dari kesiapan kita untuk bertemu satu sama lain. Kamu malu, aku juga :D

Kata orang, malu bisa membawa kerugian. Aku malu ketemu kamu. Trus ruginya apa ya? Hehe

Misal aku suka kamu. Tapi aku malu untuk bertemu. Malu jadi wajar karna aku ketemu kamu yang aku
 suka.

Malu? Mau ngga mau harus dilawan. Demi dapetin kamu :)

Kalo rasa malu itu hilang, maka kamu berpeluang besar untuk mendapatkan dia.

Aku ma(l)u ketemu kamu ..

Ingat kejadian mie goreng itu? Apa aku salah marah? Apa aku salah memintamu menghargaiku? Aneh. Siapa aku. :D

Harusnya, lampu depan kostmu bisa menerangi muka lucumu. Tapi pohon menggelapkanya :D

Berapa kali kita papasan dikampus? Mungkin satu, atau dua. Ngga lebih dari tiga. Lalu apa? Aku dan kamu sengaja melihat arah lain :D

Sial! Siapa yang memulai duluan? Kamu mulai iseng ngerjain motorku di parkiran kampus.

Mulai dari kertas bertulisakan "dijual motor ..." sampai rem tangan yang diikat dengan tali rafia. Haha.
Aku masih belom puas!

Sial! Aku harus membersihkan jok motor yang penuh dengan lem kertas dan tumbuhan berdaun pahit!
Sepahit mukamu pastinya. Haha

Sekarang apa? Masih saja bertahan dengan obrolan dari sebuah social media? Ngga mau lebih? Mau mau mau :D

Dasar kamu itu ya ...

Pastinya aku akan mengingat ekspresi muka anehmu setiap papasan dikampus! Sangat menggelikan. . . :D

Dan aku tau, ini baru beberapa langkah kedepan untuk lebih mengenalmu. Jalanan itu tak slalu mulus. Apalagi di musim hujan :D

Antara baik dan tidak. Presentasinya sangat mengecewakan. Tidak untukku dimata teman - temanmu :(

Mereka tidak salah dan aku juga tidak sepenuhnya benar. Seperti kata ibu kamu, jangan pernah jujur dan percaya orang 100%

Oh ya, kamu baik. Selain perhatian kamu slalu menawariku bantuan. Kamu uda kayak anggota sars dan aku sebagai korban yang hampir tenggelam.

Kamu juga paling suka ngeledekin aku sama cewe lain. Padahal aku slalu berharap orang lain yang ngledekin kita. Kita? Haha :D

Terlalu singkat untuk bilang... Tapi kenyataanya emang gitu. Dari sebuah perkenalan yang singkat terciptalah sebuah rasa. Aneh. Memang.

Kamu diam? Aneh rasanya... Hanya beberapa jam. Belom juga sehari. Tapi tetap aneh rasanya...

Magrib? Kemu slalu bilang "met diSHOLATin..." *Persis. Dikiranya aku uda mau dikubur kali ya. Pake di sholatin sgala.

Slalu saja ada cerita konyol darimu! Setiap hari dan tentunya itu yang slalu aku tunggu :D

Last. Kamu slalu maksa aku tidor! Kamu bukan tukang hipnotis. Mau ngitung sampe 100pun, kalo aku belom ngantuk ya belom bisa tidor.

Masih banyak si, tapi lebih baik aku tidor dan cepat - cepat bangun untuk bilang "selamat pagi..." Ke kamu. Haha sebuah tindakan konyol!

Seperti itu, tweetku tentang dia di malam itu. Entah apa maksudnya. Hehe. Sepertinya . . . eeee . . . *mikir. Kalau kata bara di film “Radio Galu FM” FIX GUE JATUH CINTA !

Bersambung . . .







0 komentar:

Posting Komentar